Waspadai 5 Potensi Wabah Penyakit di Masa Depan, Apakah Ada di Indonesia?

Potensi Wabah Penyakit di Masa Depan – Sebelum pandemi penyakit virus corona (Covid-19) tahun 2019 merebak, sejarah mencatat telah terjadi beberapa pandemi yang memusnahkan populasi manusia. Sebelum menjadi pandemi yang sulit dikendalikan, para ahli kesehatan dunia terus memantau berbagai penyakit yang berpotensi menjadi epidemi.

Sejarah manusia telah mencatat berbagai tragedi mengerikan terkait penyakit. Pandemi yang paling terkenal adalah kematian hitam. Wabah yang merebak di daratan Eropa pada abad ke-14 ini diperkirakan telah merenggut nyawa 75 juta – 200 juta orang. Wabah yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis disebut juga penyakit pes yang disebarkan oleh lalat dan tikus rumah.

Kemudian pada tahun 1918, ketika pecah Perang Dunia, terjadilah pandemi flu Spanyol. Saat itu, tentara Amerika Serikat (AS) yang ikut berperang turut berperan menyebarkan virus H1N1. Menurut perkiraan CDC, virus influenza A telah menginfeksi lebih dari sepertiga penduduk dunia atau sebanyak 500 juta orang dan menyebabkan kematian lebih dari 50 juta orang.

Kini, lebih dari satu abad kemudian, pandemi ini kembali terjadi. Kali ini penyebabnya adalah virus corona jenis baru bernama SARS-CoV-2. Awalnya wabah ini merebak di sebuah kota bernama Wuhan di Tiongkok tengah. Kemudian virus yang diduga berasal dari hewan liar berupa kelelawar ini mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia dan menginfeksi lebih dari 10 juta orang.

Sebelum pandemi ini terjadi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya memperkirakan ada 5 penyakit yang berpotensi besar menjadi epidemi pada tahun 2016. Virus corona penyebab wabah SARS (2002-2003) dan MERS (2013) termasuk dalam salah satu dari 5 penyakit yang diantisipasi oleh WHO.

Daftar Penyakit yang Berpotensi Menjadi Wabah di Masa Depan Menurut WHO

Demam berdarah Krimea-Kongo (CCHF)

Penyakit ini disebabkan oleh sejenis Nairovirus dan endemik di wilayah tertentu, khususnya Afrika. Inang virus penyebab CCHF banyak ditemukan pada hewan liar dan hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba.

Penyakit virus Ebola (EVD)

EVD disebabkan oleh virus Ebola yang inangnya adalah kelelawar. Orang sehat yang melakukan kontak langsung tanpa pelindung dengan sekret, organ dan buah yang digunakan oleh kelelawar dan orang lain yang terinfeksi mempunyai potensi besar untuk tertular.

Penyakit virus Marburg (MVD)

Pertama kali ditemukan di Jerman. Virus ini juga berasal dari inangnya berupa kelelawar. Marburg dan Ebola disebabkan oleh virus yang termasuk dalam famili yang sama, yakni jenis filoviridae.

Demam Lassa

Epidemi ini pertama kali merebak di Afrika bagian barat. Sebanyak 80% orang yang menderita demam Lassa tidak menunjukkan gejala apapun. Angka kematiannya juga relatif rendah karena di bawah 1%. Namun ada juga kasus yang angka kematiannya bisa mencapai 15%.

MERS & SARS

Kedua penyakit ini disebabkan oleh jenis patogen yang satu kelompok dengan wabah Covid-19. MERS merebak di Timur Tengah, sedangkan SARS bermula di Tiongkok. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan bagian atas sehingga menyebabkan pneumonia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *