Gejala ADHD pada Dewasa

Gejala ADHD pada Dewasa – Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan penyakit mental yang ditandai dengan sulit berkonsentrasi, hiperaktif, serta munculnya tingkah laku impulsif. ADHD lebih kerap terdeteksi sepanjang era kanak-kanak, tapi ada masalah di mana ADHD baru diketahui selagi seseorang telah dewasa.

Biasanya, hal ini terdeteksi sehabis gejala ADHD pada dewasa keluar dan telah mengganggu kegiatan sehari-hari.

Gejala ADHD pada Dewasa

Gejala ADHD dewasa lumayan beragam. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:

1. Sulit fokus

Sulit fokus umumnya menjadi gejala ADHD pada dewasa yang di keluhkan oleh orang terdekat dari penderita. Gejala sulit untuk fokus sesungguhnya tidak keluar secara tiba-tiba, tapi jadi memberat bersamaan dengan berjalannya selagi atau jadi banyaknya pekerjaan yang perlu di selesaikan oleh penderita ADHD pada dewasa.

Tak heran, hal-hal teliti yang seharusnya di perhatikan oleh orang dewasa dengan ADHD di saat tengah mengerjakan pekerjaan, bisa saja menjadi terabaikan. Efeknya, performa pekerjaan menjadi terganggu atau menurun.

Gejala sulit untuk fokus dapat keluar di saat penderita ADHD pada dewasa tengah berbincang dengan orang lain. Di tengah perbincangan, penderita bakal keluar tidak mendengarkan lawan berbicara karena justru memandang ke arah lain atau orang lain.

Baca Juga: Inilah 10 Manfaat Konsumsi Tomat untuk Kesehatan

2. Tidak terorganisir

Penderita ADHD pada dewasa umumnya cenderung kurang terorganisir. Mereka sulit untuk pilih mana yang prioritas dan mana yang bukan. Orang dewasa dengan ADHD terhitung punyai kecenderungan menunda-nunda pekerjaan.

Bahkan, penderita dapat menjadi sulit untuk memulai atau menyelesaikan pekerjaan, kerap lupa janji temu atau jadwal rapat, lupa menempatkan barang, dan kerap kehilangan barang.

3. Sulit menjalin hubungan

Orang dewasa dengan ADHD umumnya lebih sulit menjalin pertalian yang stabil, baik di dalam pertemanan maupun percintaan. Pasalnya, penderita ADHD pada dewasa bakal keluar tidak perhatian dan gampang bosan.

Dampaknya, banyak orang yang berpikiran mereka sebagai sosok yang tidak peka, tidak peduli, atau kurang bertanggung jawab.

4. Mudah gelisah

ADHD pada dewasa dapat di tandai dengan sikap gampang gelisah. Pada selagi menekuni rapat dengan kawan kerja misalnya, orang yang mengalami situasi ini bakal repot melakukan hal lain untuk mengalihkan kegelisahannya.

Mereka bakal keluar mencorat-coret kertas, menulis, memainkan ponsel, menggigit kuku, atau menjalankan kakinya. Pada selagi tengah bekerja pun demikian. Mereka cenderung tidak dapat duduk berlama-lama di meja kerjanya. Hal ini dapat membuat pekerjaan menjadi terbengkalai.

5. Sulit mengelola emosi

Banyak orang dewasa dengan ADHD mengalami kesusahan untuk mengelola stres dan emosi agar keluar lebih kerap marah atau frustrasi. Penderita ADHD terhitung terkesan gampang tersinggung dan sulit menerima kritik.

Kesulitan mengelola emosi dan stres ini tak hanya berkaitan dengan gejala ADHD pada dewasa, terhitung dapat di sebabkan oleh penyakit mental lain yang menyertai, jika depresi atau gangguan cemas.

Tidak jarang terhitung penderita ADHD pada dewasa terlibat di dalam penyalahgunaan obat terlarang atau kecanduan alkohol akibat kesusahan mengelola emosi dan stres.

6. Hiperfokus

Gejala ADHD pada dewasa ini sebenernya tidak dapat di berlakukan pada seluruh penderita. Hal ini karena beberapa orang dewasa sesungguhnya bakal cenderung lebih fokus dan tidak puas di ganggu selagi tengah melakukan kegiatan perlu dan perlu di selesaikan di dalam selagi cepat.

Namun, umumnya penderita ADHD dewasa cenderung terkesan terlampau fokus selagi melakukan atau mengerjakan suatu hal yang di rasa menarik hingga larut dan abai dengan orang sekitarnya. Di sisi lain, penderita dapat kelihatan gampang suntuk atau terkesan malas selagi melakukan suatu hal yang membosankan atau berulang.

Selain gejala di atas, ADHD pada dewasa terhitung dapat di tandai dengan banyak bicara, bertindak tanpa berpikir, puas menyela pembicaraan, kurang motivasi, hingga perasaan rendah diri dan kurang yakin diri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *